Sedekah membuat pola pikir kita berubah
Pola pikir (life pattern) adalah yang membedakan manusia ada yang selalu
berkelimpahan, sehat, bahagia, tentram, rejeki demikian mudah, namun
sebaliknya ada yang sakit-sakitan, sudah kerja keras namun rejeki tidak
mau datang, menderita, dan lain-lain pola kehidupan
Pola pikir ibarat orang membuat baju, namun sudah ada polanya. Jadilah
kemudian menjahit sesuai polanya. Atau perumpamaan dalam kehidupan,
kejadian demi kejadian kehidupan sesuai dengan pola pikir yang telah
menjadi blue-print.
Pola pikir adalah hakikat do'a, sebuah sangkaan. Dan Tuhan ada dalam
sangkaan itu. Artinya apapun pola pikir akan menjadi suatu blue print
kehidupan.
Sebagaimana sejak kecil seseorang selalu berpola pikir bahwa hidup ini
selalu beruntung dan berkelimpahan. Maka yang terjadi hari demi hari
adalah dia selalu beruntung dan bagus rejekinya.
Orang yang berpola pikir, kerja cerdas dan uang berdatangan, maka hari
demi hari kok ya terjadi peristiwa demikian mudah uang berdatangan.
Sementara pekerjaannya cuma beberapa jam.
Namun sebaliknya ada orang yang berpola pikir harus kerja keras sampai
malam agar berhasil dapat uang, maka yang terjadi kelak dia akan
berhasil kalo sudah banting tulang sampai malam. Dan nyatanya bila
tidak banting tulang, maka uang pun jadi pas-pasan
Kembali kepada sedekah kok ya bisa bikin keajaiban rejeki? Namun banyak
juga sudah sedekah, kok ya malah amburadul, habis hartanya, rejekinya
jadi kurang beruntung.
Mereka yang beruntung memperoleh keajaiban rejeki adalah karena sedekah
ikhlas. Dia tidak pernah BERPIKIR dalam bersedekah, pokoknya :
@ ada yang minta tolong ya dibagi
@ ada yang minta sumbangan....langsung koceknya dikeluarkan
@ Ada yang minta tolong, langsung tangannya bergerak. Bergerak dengan hatinya, empatinya, ikhlas tanpa pamrih
Maka tanpa disadarinya dia telah membuat sangkaan (pola pikir) terekam
dalam blue print dirinya, yaitu MUDAH BERBAGI TANPA PERHITUNGAN
Maka hukum semesta tarik menarik, akan bekerja seperti SOFTWARE, membagi dia tanpa perhitungan pula. Hukum berbalas sama.
Itulah hukum alam, hukum Tuhan, sekecil biji sagapun akan berbalas sama. Bahkan setitik debu sekalipun.